BEBARAPA
TOKOH-TOKOH ILMU PENGETAHUAN UMUM DALAM ISLAM
Selasa, 04 Desember 2012
A. BIOGRAFI KHOLIFAH
HARUN AL-ROSYID (170-193 H/786-809 M)
Harun Al-rasyid
dilahirkan di Ray pada bulan februari 763M / 145H. Ayahnya bernama al-Mahdi dan
ibunya bernama Khaizurran. Waktu kecil ia di didik oleh Yahya bin Khalid
al-Barmaki. Ia dibesarkan dengan baik dilingkungan istana dan diasuh agar
memiliki pribadi yang kuat dan berjiwa toleransi. Ayahnya telah memberikan
beban dan tanggung jawab yang berat dipundaknya dengan melantiknya sebagai
gubernur di Saifah pada tahun 163 H. Kemudian pada tahun 164 H diberikan
wewenang untuk mengurusi seluruh wilayah Anbar dan negri-negri di Negara Afrika
Utara.
Untuk membantu
jalannya pemerintahan di wilayah-wilayah tersebut, Harun al-Rosyid telah
mengangkat wakil-wakilnya di daerah tersebut, sehingga pemerintahan berjalan
dengan baik. Karena kebersihannya, pada tahun 165 H al-Mahdi melantiknya
kembali menjadi gubernus untuk ke-dua kalinya di Saifah. Kecermelangan dan
kebersihan yang dicapai nya membawa Harun al-Rosyid menduduki jabatan sebagai
putra mahkota yang akan menggatikan kedudukan ayahnya kelak menjadi khalifah .
Pribadi dan akhlak
Harun al-Rosyid yang baik dan mulia, begitu dihormati dan disegani. Dia salah
seoragng khalifah yang suka bercengkrama, alim dan dimuliankan. Selain itu, ia
juga terkenal sebagai seorang pemimpin yang
pemurah dan suka berderma. Suka musik, mencintai ilmu pengetahuan dekat
dengan ulama dan penyair. Kepribadian lainnya yang dimiliki khalifah Harun
al-Rosyid adalah sikapnya yang tegas, mampu mengendalikan diri, tidak emosial,
dan sangat perasaanya. Salah satu contoh seperti dikemukakan oleh Abdul
‘Atbabiyah, seorang penyair kenemaan saat itu. Pada suatu hari pengawal penjara
memberitahukan khalifah Harun al-Rosyid bahwa Abdul ‘Atbabiyah telah menulis di
bilih tahanannya, “kita semua akan menghadap tuhan dan didepannya kelak semua
pihak yang bermusuhan akan dipertemukan”. Mendengar kata-kata itu, khaliah
Harun al-Rosyid terus menangis dan memerintahkan kepada pegawai agar Abdul
‘Atbabiyah diberi hadiah sebanyak 1000 dinar.
Selain itu Haarun
al-Rosyid juga dikenal sebagai seorang khaliafah yang suka humor, diceritakan
oleh Ibnu ‘Atsyir, bahwa kholafah Harun al-Rosyid sangat senang kepada pelawak
Ibnu abi Maryam. Karena begitu sayang kepadanya, khalifah meminta agar ia
tinggal di istana menjadi penghibur kala ia kesusahan.
Langganan:
Komentar (Atom)