Jumat, 29 Maret 2013

"BEBERAPA KEUTAMAAN SHOLAT SHUBUH" Bismillaah... 1. SALAH SATU PENYEBAB MASUK SURGA Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang mengerjakan shalat bardain (yaitu shalat shubuh dan ashar) maka dia akan masuk surga." (H.R. Bukhari no. 574 dan Muslim no. 635) 2. SALAH SATU PENGHALANG MASUK NERAKA Rasulullah SAW bersabda, "Tidaklah akan masuk neraka orang yang melaksanakan shalat sebelum terbitnya matahari (yaitu shalat shubuh) dan shalat sebelum tenggelamnya matahari (yaitu shalat ashar)." (H.R. Muslim no. 634) 3. BERADA DALAM JAMINAN KESELAMATAN DARI ALLAH SWT Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang shalat subuh maka dia berada dalam jaminan (keselamatan) Allah. Oleh karena itu jangan sampai Allah menuntut sesuatu kepada kalian dari jaminan-Nya. Karena siapa yang Allah menuntutnya dengan sesuatu dari jaminan- Nya, maka Allah pasti akan menemukannya, dan akan menelungkupkannya diatas wajahnya dalam neraka jahannam." (H.R. Muslim no. 163) 4. PAHALANYA SEPERTI SHOLAT SEMALAMAN Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang shalat isya' berjama'ah maka seolah-olah dia telah shalat malam selama separuh malam. Dan barangsiapa yang shalat shubuh berjamaah maka seolah-olah dia telah shalat seluruh malamnya." (H.R. Muslim no. 656) 5. DISAKSIKAN OLEH MALAIKAT Rasulullah SAW bersabda, "Dan para Malaikat malam dan Malaikat siang berkumpul pada shalat fajar (subuh)." (H.R. Bukhari no. 137 dan Muslim no. 632) Semoga catatan singkat ini bermanfaat bagi kita semua. Yang pada akhirnya bisa kita ambil hikmahnya agar menjadikan kita termasuk golongan orang-orang yang tetap istiqamah menjalankan sholat shubuh. Aamiin Ya Rabbal 'Alamin. Credit : facebook fanpage stawberry

Kedudukan Hadits Shahih Bukhori sebuah buku yang dinyatakan oleh para ulama' sebagai hadits yang paling shahih sesudah Qur'an adalah hadits Bukhari. Adapun diantara mereka yang mengakui keshahihan hadits bukhari adalah Prof. Dr. Husaini Abdul Majid Hasyim seorang ulama dari Universitas Al-Azhar Kairo (Mesir) yang paling menonjol. Dikatan olehnya bahwa kitab hadits shahih Bukhari adalah termasuk diantara kitab-kitab hadits shahih yang paling shahih. Dan para ulama yang lain menyatakan "Kullu Maa Fil-Bukhari Shahih". Artinya semua yang terdapat dalam hadits shahih Bukhari adalah shahih

Selasa, 04 Desember 2012

BEBARAPA TOKOH-TOKOH ILMU PENGETAHUAN UMUM DALAM ISLAM

*      Ilmu Filsafat
*      Al-Kindi (801-866 M)
*      Ar-Rozi (864-926 M)
*      Ibnu Sina (908-1037 M)
*      Al-Farabi (850-950  M)
*      Ibnu Maskawaih (941-1030 M)
*      Al-Ghazali (1051-1111 M)
*      Ilmu Kedokteran
*      Ar-Razi
*      Ali bin al-Abbas
*      Ibnu Sina
*      Jabir bin Hasyim
*      Al-Kindi , dan
*      Al-Farabi
*      Ilmu Astronomis
*      Muhammad bin Musa al-Khawanizini
*      Ilmu Kalam
*      Wasliil bin Atha
*      Baqillafli Asyary
*      Ghazali
*      Sajastani
*      Ilmu Matematika
*      Muhammad bin Musa al-Khawanizini (780-850 M)
*      Ilmu Bumi
*      Hisyam al-Kalbi
*      Muhammad bin Musa al-Khawanizini



A.    BIOGRAFI KHOLIFAH HARUN AL-ROSYID (170-193 H/786-809 M)

Harun Al-rasyid dilahirkan di Ray pada bulan februari 763M / 145H. Ayahnya bernama al-Mahdi dan ibunya bernama Khaizurran. Waktu kecil ia di didik oleh Yahya bin Khalid al-Barmaki. Ia dibesarkan dengan baik dilingkungan istana dan diasuh agar memiliki pribadi yang kuat dan berjiwa toleransi. Ayahnya telah memberikan beban dan tanggung jawab yang berat dipundaknya dengan melantiknya sebagai gubernur di Saifah pada tahun 163 H. Kemudian pada tahun 164 H diberikan wewenang untuk mengurusi seluruh wilayah Anbar dan negri-negri di Negara Afrika Utara.
Untuk membantu jalannya pemerintahan di wilayah-wilayah tersebut, Harun al-Rosyid telah mengangkat wakil-wakilnya di daerah tersebut, sehingga pemerintahan berjalan dengan baik. Karena kebersihannya, pada tahun 165 H al-Mahdi melantiknya kembali menjadi gubernus untuk ke-dua kalinya di Saifah. Kecermelangan dan kebersihan yang dicapai nya membawa Harun al-Rosyid menduduki jabatan sebagai putra mahkota yang akan menggatikan kedudukan ayahnya kelak menjadi khalifah .
Pribadi dan akhlak Harun al-Rosyid yang baik dan mulia, begitu dihormati dan disegani. Dia salah seoragng khalifah yang suka bercengkrama, alim dan dimuliankan. Selain itu, ia juga terkenal sebagai seorang pemimpin yang  pemurah dan suka berderma. Suka musik, mencintai ilmu pengetahuan dekat dengan ulama dan penyair. Kepribadian lainnya yang dimiliki khalifah Harun al-Rosyid adalah sikapnya yang tegas, mampu mengendalikan diri, tidak emosial, dan sangat perasaanya. Salah satu contoh seperti dikemukakan oleh Abdul ‘Atbabiyah, seorang penyair kenemaan saat itu. Pada suatu hari pengawal penjara memberitahukan khalifah Harun al-Rosyid bahwa Abdul ‘Atbabiyah telah menulis di bilih tahanannya, “kita semua akan menghadap tuhan dan didepannya kelak semua pihak yang bermusuhan akan dipertemukan”. Mendengar kata-kata itu, khaliah Harun al-Rosyid terus menangis dan memerintahkan kepada pegawai agar Abdul ‘Atbabiyah diberi hadiah sebanyak 1000 dinar.
Selain itu Haarun al-Rosyid juga dikenal sebagai seorang khaliafah yang suka humor, diceritakan oleh Ibnu ‘Atsyir, bahwa kholafah Harun al-Rosyid sangat senang kepada pelawak Ibnu abi Maryam. Karena begitu sayang kepadanya, khalifah meminta agar ia tinggal di istana menjadi penghibur kala ia kesusahan.

Sabtu, 03 November 2012


BAI’AT AQABAH PERTAMA
Sebagimana telah disebutkan bahwa ada enam pemuda madinah yang masuk islam pada musim haji tahun ke-11 kenabiaan dan mereka berjanji untuk menyampaikan misi yang dibawa Rosulullah   kepada kaumnya.
Maka diantara hasilnya, pada musim haji tahun berikutnya (ttahun ke-12 kenabiaan), datalah 12 orang, diantara mereka adalah 5 orang yang sebelumnya telah masuk islam, ditambah 7 orang lagi, selain mereka yaitu:
1.       Mu’az bin al Harits, Ibnu ‘afraa
2.       Dzakwan bin Abdul Qois
3.       Ubadah bin ash-Shamit
4.       Yazid bin Tsa’labah
5.       Al-abbas bin Ubadah bin Nadhilihi
6.       Abu Haitsman bin at-Thaihan
7.       ‘Uwaim bin Sa’idah
Dua nama terakhir berasal dari suku ‘Aus dan sisanya dari Khazraj.
Mereka segera menghubungi Rosulullah untuk bertemu di Aqabah Mina, lalu mereka berbai’at  (sumpah setia) kepda Rosulullah untuk berjanji tidak akan menyekutukan sedikitpun, tidak mencuri, tidak berzina, tidak membunuh anak-anak mereka, tidak melakukan dusta yeng merekan ada-adakan antara tangan dan kaki mereka, dan tidak bermaksiat kepada Rosulullah